Kota Malang, blok-A.com – Universitas Brawijaya (UB) lakukan analisa, evaluasi serta berkerja sama dengan pihak BSSN (Badan Siber dan Sandi Negara) untuk mengatasi dugaan kecolongan data oleh peretas atau hacker, Selasa (13/09/2022).
Seperti pada pemberitaan sebelumnya, data alumni Universitas Brawijaya diduga diretas hacker pada minggu lalu. Kini UB mulai mengambil langkah tegas untuk mengusut permasalahan tesebut.
Kepala Sub Bagian Humas dan Kearsipan Universitas Brawijaya, Kotok Gurito mulai buka suara, ia mengatakan UB sedang melakukan penyelidikan terkait aksi hacker.
“Pihak kami di UB saat ini mengambil langkah-langkah analisis dan evaluasi semua yang perlu dan koordinasi dengan pihak BSSN (Badan Siber dan Sandi Negara) untuk mengambil langkah-langkah pengamanan,” papar Kotok.
Dari penyelidikan tersebut, sementara hanya diketahui Hacker tersebut mulai menyerang pada tanggal 3 September 2022. Sementara itu, Kotok mengaku baru mendapat informasi pada tanggal 10 September 2022.
“Dari sana, akhirnya tim IT UB bergerak melakukan pengecekan. Saat ditelusuri, ternyata hacker mulai menyerang database alumni UB sejak 3 September 2022,” tambahnya.
Hingga saat ini UB belum mengetahui motif dari Hacker tersebut. Kotok hanya menyampaikan saat ini kevalidan data yang disebarkab masih diperiksa dan dianalisa dari tim IT UB.
“Hacker kan macam-macam supaya viral saja. Belum tahu kevalidan data yang dicuri masih menunggu analisa tim IT yang dicuri,” tambahnya.
Kotok juga mengatakan sistem keamanan yang dimiliki UB sudah cukup baik menurutnya. Meski begitu, Kotok mengaku, secanggih apapun masih rentan untuk dibobol.
“Namanya sistem yang secanggih apapun pasti rentan untuk dibobol. Kami sudah membuat pengamanan seaman-amannya. Tapi ya lagi lagi itu jangankan sekelas UB, Kominfo bisa bobol,” paparnya.
Sementara itu, Kotok menambahkan, jauh sebelum adanya kadus ini pihak UB juga telah mengingatkan untuk mengamankan akun bagi seluruh seluruh civitas akademi UB dan alumni seperti membuat password sesuai standart.
“Membuat password sesuai standar yang disarankan UB, seperti harus menggunakan huruf kapital, ada angka dan ada tanda baca, yang jumalahnya 8 digit,” pungkasnya. (mg2/bob)