Blok-a.com – Presiden RI Prabowo Subianto melakukan kunjungan pertemuan bilateral dengan Presiden China Xi Jinping di Great Hall of the People, Beijing, China selama tiga hari pada 8 – 10 November 2024. Kedatangan perdana Prabowo sebagai Presiden RI itu disambut upacara kenegaraan.
Selama kunjungan tiga hari di China, Presiden Prabowo bertemu dengan Presiden Xi Jinping, Perdana Menteri Li Qiang dan Ketua Komite Tetap Kongres Rakyat Nasional Tiongkok (National People Congress atau NPC) Zhao Leji.
Dalam situs resmi kepresidenan, presidenri.go.id, turut mendampingi Presiden Prabowo dalam kunjungan ini adalah Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya, Menteri Luar Negeri Sugiono, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia.
Kemudian Wakil Menteri Pertahanan Doni Hermawan, Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Stella Christie, Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal TNI M. Tonny Harjono, serta Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana Muhammad Ali.
Prabowo menegaskan bahwa komitmen Indonesia untuk memperkuat hubungan bilateral dan kerja sama untuk menjaga stabilitas kawasan Asia. Dia meyakini hubungan Indonesia-China akan membuat suasana di kawasan Asia menjadi kondusif.
“Bapak Presiden Xi, para pemimpin yang terhormat, saya ingin menegaskan kembali komitmen kita untuk meningkatkan hubungan bilateral dan bekerja sama demi kepentingan bersama kedua bangsa kita dan demi kemakmuran, perdamaian, dan stabilitas seluruh Asia. Itulah komitmen saya,” ucap Prabowo.
“Saya yakin bahwa hubungan Indonesia dan Tiongkok akan membawa suasana yang kondusif bagi situasi strategis di Asia, khususnya di kawasan kita,” sambungnya.
Berikut sederet fakta terkait pertemuan bilateral Presiden RI Prabowo Subianto dengan Presiden China Xi Jinping.
1. Kunjungan Luar Negeri Pertama Setelah Pelantikan Presiden
Presiden China Xi Jinping mengapresiasi Presiden Prabowo Subianto menjadikan China sebagai negara pertama yang dikunjungi, usai dilantik sebagai presiden pada 20 Oktober 2024. Menurut Xi Jinping, hal ini menunjukkan pentingnya hubungan Indonesia-China
“Tak lama setelah pelantikan resmi Anda, Anda pertama kali melakukan kunjungan kenegaraan ke Tiongkok, yang mencerminkan pentingnya Anda mementingkan pengembangan hubungan Tiongkok-Indonesia,” kata Presiden Xi Jinping.
Selain itu, kata Presiden Xi, China dan Internasional siap bekerja sama dengan pemerintahan Indonesia yang baru untuk mewarisi kerjasama, persahabatan, dan hubungan bilateral.
“Menguntungkan dan saling menguntungkan di antara negara-negara berkembang utama, dan menunjukkan komunitas Tiongkok-Indonesia yang mempunyai pengaruh regional dan global,” tutur Presiden Xi Jinping.
2. Prabowo Sebut Hubungan Indonesia-China Buat Suasana di Asia Jadi Kondusif
Presiden Prabowo Subianto menegaskan komitmen Indonesia untuk memperkuat hubungan bilateral dan kerja sama untuk menjaga stabilitas kawasan Asia. Dia meyakini hubungan Indonesia-China akan membuat suasana di kawasan Asia menjadi kondusif.
“Bapak Presiden Xi, para pemimpin yang terhormat, saya ingin menegaskan kembali komitmen kita untuk meningkatkan hubungan bilateral dan bekerja sama demi kepentingan bersama kedua bangsa kita dan demi kemakmuran, perdamaian, dan stabilitas seluruh Asia. Itulah komitmen saya,” jelas Prabowo saat pertemuan bilateral.
Prabowo menyampaikan bahwa China merupakan mitra ekonomi yang strategis dan investor terbesar Indonesia. Prabowo menuturkan perusahaan besar China akan meneken kontrak bisnis senilai USD 10 miliar dengan perusahaan Indonesia.
“Saya kira ini adalah tonggak yang sangat penting dalam hubungan kita. Lebih dari satu dekade kemitraan strategis yang komprehensif,” sambungnya.
3. Mendatangkan Investasi Rp 157 triliun
Dalam Kunjungan Prabowo ke China disebut berhasil mendatangkan investasi ke Indonesia sebesar US$ 10,07 miliar atau setara dengan sekitar Rp 157,64 triliun. Kerja sama itu dilakukan antar pelaku usaha dari kedua negara.
Para pengusaha menyepakati sejumlah perjanjian kerja sama yang sejalan dengan program prioritas pemerintah, antara lain di bidang ketahanan pangan, ketahanan energi, hilirisasi 26 komoditas utama dalam negeri, serta di bidang kemajuan sains dan teknologi.
Pendanaan dari investor ini nantinya akan digunakan dalam program makan bergizi gratis bagi seluruh rakyat Indonesia. Serta pemerintahan China juga sepakat untuk mendukung pendanaan program makan bergizi gratis.
4. Tujuh Kesepakatan Bersama Antara Indonesia – Tiongkok
Disaksikan oleh Prabowo dan Xi Jinping, Indonesia dan Tiongkok juga menandatangani tujuh kesepakatan kerja sama bilateral. Prosesi penandatanganan digelar di salah satu ruangan di Great Hall of the People, Beijing.
Adapun kesepakatan kerja sama yang ditandatangani oleh kedua belah pihak adalah:
- Protokol persyaratan phytosanitary untuk ekspor buah kelapa segar dari Indonesia ke Tiongkok.
- Pedoman kerja teknis untuk mendukung perikanan tangkap yang berkelanjutan.
- Nota kesepahaman mengenai penguatan kerja sama ekonomi biru.
- Nota kesepahaman mengenai kerja sama sumber daya mineral.
- Nota kesepahaman mengenai kerja sama mineral hijau.
- Nota kesepahaman mengenai kerja sama di bidang sumber daya air.
- Nota kesepahaman mengenai kerja sama penilaian kesesuaian.
5. Pedoman Kerja Sama Kelautan untuk Kesejahteraan Masyarakat RI
Dalam tujuh kesepakatan kerja sama tersebut, Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Sakti Wahyu Trenggono menandatangani pedoman kerja sama teknis (Technical Cooperation Guidelines/TCG) dengan Menteri Pertanian dan Urusan Pedesaan China Han Jun.
Penandatanganan TCG menjadi bagian dari “Implementing Arrangement” yang sebelumnya sudah ditandatangani kedua belah pihak pada awal September tahun lalu.
Dalam pedoman ini, berisi poin kolaborasi untuk memastikan pemenuhan kesejahteraan pekerja perikanan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat Indonesia di sekitar daerah penangkapan ikan dengan peningkatan sektor hilirisasi hasil perikanan.
Sementara itu, ruang lingkup kerja sama yang akan dilakukan meliputi bidang perikanan tangkap dan pengolahan produk perikanan sesuai ketentuan hukum di Indonesia.
Penulis: Anwar Arya W (Mahasiswa Magang UTM)