Kota Malang, blok-a.com – Saat hujan deras mengguyur Kota Malang, kehadiran banjir sepertinya sudah menjadi hal yang biasa Jumat (7/4/2023) Sore.
Meskipun Pemerintah Kota Malang telah merancang sebuah rencana master plan drainase, namun belum berhasil mengatasi masalah banjir yang kerap terjadi di kota tersebut.
“Saat ini, rencana induk sistem drainase tersebut sedang dalam tahap pelaksanaan,” kata Yocky Firmanda Staf analisis sumber daya air Bina Marga DPUPRPKP Kota Malang.
Intensitas hujan yang tinggi selama beberapa hari terakhir di Kota Malang menyebabkan kinerja sistem drainase di kota tersebut tidak berjalan dengan baik.

Akibatnya, terjadi banjir di 14 lokasi di seluruh kecamatan Kota Malang, seperti yang dilaporkan oleh BPBD Kota Malang pada Jumat (24/3/2023).
“Oleh karena itu, menurut saya, perlu segera meningkatkan pembangunan sistem drainase yang direncanakan dalam masterplan Kota Malang,” ujarnya.
“Dalam rencana tersebut, bahwa pihak kami telah menetapkan 35 titik Daerah Aliran Drainase (DAD) yang tersebar di berbagai wilayah di Kota Malang,” tambahnya.
Rencananya, akan ada pembangunan drainase utama dan jaringannya di seluruh wilayah DAD sebagai solusi untuk mengatasi banjir.
“Sudah ada dua titik DAD yang selesai dibangun, yaitu di Jalan Terusan Dieng dan Jalan Jupri di Kota Malang,” kata dia.
Pembangunan dua titik tersebut membutuhkan anggaran sekitar Rp 7 milyar dari APBD Kota Malang pada tahun 2022 yang lalu.
Pada tahun 2023 ini, rencananya kami akan memulai pembangunan main drain terlebih dahulu, termasuk di wilayah Sawojajar dan Kedungkandang, yang terdiri dari tiga titik pembangunan untuk mengatasi genangan air di Jalan Danau Toba, Kerinci, Toba Raya, dan Gribig,” jelasnya.
Pemerintah Kota Malang telah menyiapkan anggaran sekitar Rp 12 milyar untuk proyek pembangunan drainase tersebut, dan diharapkan bahwa pembangunannya dapat selesai pada tahun 2023.
Proyek penyelesaian drainase di tiga titik tersebut memiliki pagu anggaran sekitar Rp 12 milyar dan harus diselesaikan dalam satu tahun, yaitu akhir tahun 2023.
“Saat ini, proyek tersebut masih dalam proses lelang,” terangnya.
“30 titik DAD lainnya akan dikerjakan pada tahun-tahun berikutnya atau dalam beberapa tahun, tergantung pada kemampuan anggaran APBD Kota Malang,” tandasnya. (mg1/bob)