Sumenep, blok-a.com – Terindikasi adanya penyelewengan, sejumlah mahasiswa melakukan aksi demonstrasi ke Kantor Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, Jumat, (23/6/2023).
Mereka yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Kepulauan Sapeken Sumenep (Himpass), datang dengan membawa tiga tuntutan. Di antaranya, menuntut Bawaslu Sumenep menindak tegas adanya dugaan penyelewengan pencairan biaya operasional.
“Kami datang kesini dalam rangka memperjuangkan demokrasi khususnya di daerah Kepulauan Sapeken,” teriak orator aksi, Diky, saat menyampaikan aspirasinya.
Dalam kajian mahasiswa, ditemukan adanya indikasi pelanggaran pencairan biaya operasional yang tidak melibatkan ketua, sekretaris, dan bendahara Panitia Pengawas Pemilu Kecamatan (Panwascam) Sapeken.
“Secara logika, ketika biaya operasional itu dicairkan diiduga tanpa melibatkan ketua, sekretaris, dan bendahara, pastinya ada indikasi penyelewengan anggaran. Asumsi kita sudah tidak sesuai prosedur. Jangan-jangan biaya operasional itu dimasukkan ke dalam kantong pribadi?” tuding mahasiswa.
Mahasiswa memaparkan, lantaran Panwascam merupakan panitia yang dibentuk oleh Bawaslu Kabupaten/Kota, maka Panwascam memiliki tugas sesuai Peraturan Bawaslu pasal 86 Poin 1 dan 2 Tahun 2022.
“Panwascam ini memiliki tugas membantu dan mengawasi penyelenggaran pemilihan umun di wilayah se-tingkat kecamatan,” ujar Diky.
Selain itu, sejumlah mahasiswa juga menuntut Bawaslu Sumenep mengevaluasi kinerja Panwascam memberikan sanksi sesuai undang-undang yang berlaku. Jika memungkinkan pecat Panwascam Sapeken.
Sementara itu, sejumlah perwakilan Bawaslu Sumenep yang menemui mahasiswa tidak digubris sedikitpun. Alasannya, mahasiswa ingin bertemu langsung dengan Ketua Bawaslu, Anwar Noris, dan ingin melakukan diskusi secara langsung.
Sayangnya, mahasiswa masih bergiliran melakukan orasi dan meminta Ketua Bawaslu Sumenep, Anwar Noris, secepatnya menemui massa aksi.
“Saya tegaskan hari ini. Kalau bukan Ketua Bawaslu yang menemui, kami tidak akan melakukan diskusi, itu bukan level kami. Hal ini seperti melecehkan mahasiswa,” tegas mahasiswa.
Sementara di lain pihak, perwakilan Bawaslu Sumenep, Hosnan mengungkapkan jika Ketua Bawaslu sedang tidak ada di kantor. “Ketua Bawaslu sedang berada di kepulauan,” kata Hosnan, perwakilan Bawaslu saat menemui mahasiswa.
“Jika teman-teman tidak ingin ditemui atau diwakili, kami akan masuk ke dalam,” katanya lebih lanjut. (ado)