Blitar, blok-a.com – Aksi penanaman pohon pisang di jalan rusak sebagai wujud protes warga terhadap Pemerintah Kabupaten Blitar tengah jadi sorotan tajam.
Warga kecewa karena sudah bertahun-tahun jalan rusak tak segera diperbaiki. Aksi protes ini bahkan tak hanya dilakukan di satu tempat.
Jalan rusak tersebut kebanyakan merupakan jalan desa, dan pemerintah desa yang mempunyai kewenangan untuk memperbaikinya. Namun dana desa tidak mencukupi untuk biaya perbaikan.
Wakil Bupati (Wabup) Blitar Rahmat Santoso mengakui dana desa memang tidak mencukupi untuk perbaikan jalan rusak. Melihat kondisi seperti itu, sebagai solusinya, Wabup Rahmat Santoso berjanji akan mencarikan dana non APBD dan swasta.
Menurut Rahmat Santoso, ketika pemerintah desa sudah tidak mampu memperbaiki jalan yang rusak, maka menjadi tanggung jawab moral pemimpin daerah untuk mencarikan solusinya.
“Untuk mendapatkan dana di luar APBD, agar pembiayaan perbaikan jalan bisa terlaksana, dibutuhkan pemikiran kreatif. Jadi kita harus kreatif mencari solusi di luar itu. APBD itu banyak ketentuan dan terbatas,” kata Rahmat Santoso, Senin (10/07/2023).
Rahmat Santoso menambahkan, terkait permasalahan tersebut, pihaknya juga sudah berkomunikasi dengan beberapa pihak.
“Saat ini, saya sudah komunikasikan dengan beberapa pihak swasta untuk memberikan bantuan sosialnya sebagai bentuk kepedulian kepada masyarakat Blitar. Terutama di lokasi yang mempunyai prestasi nasional,” imbuhnya.
Lebih lanjut Rahmat menyampaikan, agar pemetaan prioritas perbaikan jalan sesuai peruntukkannya. Dan tentu juga untuk menghitung plafon anggaran perbaikan.
Dalam waktu dekat, pihaknya bersama Sekretaris Komisi 4 DPRD Kabupaten Blitar yang juga kader PAN, akan berkeliling untuk melihat langsung kondisi jalan rusak.
“Ya ini bentuk tanggung jawab saya yang sudah dipilih oleh warga Kabupaten Blitar too. Saya secepatnya ajak Sekretaris Komisi 4 DPRD, pak Medi Wibawa untuk keliling. Mana jalan yang prioritas diperbaiki. Berapa anggaran yang dibutuhkan, sekaligus menginventarisirnya,” jelasnya.
Wabup Blitar yang juga Wakil Ketua DPW PAN Jawa Timur ini menyebut, data dari Dinas PUPR Kabupaten Blitar, untuk kerusakan jalan kurang lebih sepanjang 300 kilometer dari 1.558 kilometer jalan Kabupaten.
“Anggaran untuk Jalan di tahap 1 tahun 2023 kurang lebih hanya Rp 98 miliar,” ujarnya.
Wabup mengaku, selama 2023 ini, yaitu sejak Januari hingga Juni, telah terjadi aksi protes warga terkait jalan rusak di Kabupaten Blitar dengan menanam pohon pisang di tengah jalan.
Jalan rusak dan aksi warga tersebut, terjadi di wilayah Blitar Selatan. Diantaranya, di Kecamatan Wates, Bakung, Panggungrejo, Wonotirto, Sutojayan dan Kecamatan Kademangan.
Kemudian di wilayah Blitar Utara di Kecamatan Ponggok, Srengat, Nglegok, Kanigoro dan terakhir beberapa hari yang lalu di Desa Semen, Kecamatan Gandusari.
“Sebagai pemimpin yang sudah diamanahi masyarakat, saya tidak bisa menyerahkan masalah ini begitu saja. Apalagi mereka (pemerintah desa) sudah bilang gak mampu untuk memperbaiki jalan yang rusak itu,” pungkasnya. (jar/lio)