Blok-a.com – Rekaman salah satu korban pembunuhan berantai dukun penggandaan uang, Mbah Slamet, beredar di media sosial hingga menggemparkan publik.
Seperti diketahui, Mbah Slamet merupakan dukun pengganda uang asal Banjarnegara yang ditangkap usai meracuni korbannya, yaitu PO (53), pria asal Sukabumi.
PO merupakan salah satu dari 10 korban yang telah dibunuh oleh Mbah Slamet. Ia bersama korban lainnya dikubur di ladang milik Mbah Slamet di Desa Balun, Kecamatan Wanayasa, Kabupaten Banjarnegara.
Sebelum tewas dibunuh, PO ternyata sempat mengirimkan voice note atau rekaman suara via WhatsApp kepada anaknya.
Dalam rekaman tersebut PO berpesan kepada anaknya untuk datang ke lokasi bersama aparat jika dirinya tak kunjung pulang atau menghilang tanpa kabar.
Rekaman suara terakhir korban Mbah Slamet itu kemudian beredar di media sosial salah satunya diunggah oleh akun Instagram @instambanjarnegara pada Rabu (5/4/2023).
Dalam rekaman tersebut, PO menyampaikan kondisinya pada sang anak. Suara PO bahkan saat itu terdengar seperti bisik-bisik seolah-olah takut ketahuan.
“Ya sih ini intinya cuma waspada aja. Iya dia sih pernah ngasih ayah seratus lebih. Cuma ini buat waspada aja, takutnya kan ayah enggak punya temen, enggak punya asisten, enggak punya ajudan, enggak punya rekan-rekan orang yang ayah percaya lagi.” Ujar PO dalam rekaman tersebut.
“Pokoknya ayah sedikit ngeri gitu loh apalagi tadi di hutan ayah enggak sadar ayahnya ngantuk mulu habis minum pocari sweat tidur lagi tidur lagi sampe ayah bersila nih sambil nunggu. Eh ayah langsung tidur di bawah kan aneh,” lanjutnya.
Lebih lanjut, PO pun menjelaskan secara detail menganai lokasi keberadaannya, agar sang anak dapat menemukannya jika ia menghilang tanpa kabar.
“Kalau dishare loc, ini rumah orang tuanya atau rumahnya juga sama lah. takutnya kenapa-kenapa ayahnya gitu loh. lokasinya ini dimana. ini lokasi di rumahnya dia gitu loh. Masih satu rumah. satu kampung. Sekitar 100 meter dari rumahnya dia. sama saja, namanya kampung slamet,” jelas PO dengan suara lirih.
Anak PO, GE mengatakan rekaman itu dikirim oleh ayahnya pada Kamis (23/3/2023) pukul 00.54 WIB. Sehari setelahnya, PO mulai tak bisa dihubungi.
GE tak tinggal diam dan segera melapor ke Polres Banjarnegara. Polisi melakukan penyelidikan berujung penangkapan terhadap Mbah Slamet.
Dari hasil pemeriksaan, diketahui jasad PO sudah dikubur di dekat jalan setapak menuju hutan di Wanayasa pada Sabtu (1/4/2023).
(hen)