KOTA MALANG – Arema sempat berjaya. Tepatnya pada tahun 2011-2013. Berkompetisi di AFC hingga memasukan nama pelatih berkualitas seperti Dejan Antoni hingga Milomir Seslija pernah terjadi di masa itu.
Tentunya kejayaan tersebut bukan tanpa alasan. Ada aktor atau penyokong dana yang mempunyai misi memajukan Arema hingga kanca Internasional.
Penyokong dana Arema selama tahun 2011-2013 tahun tersebut adalah PT Ancora Indonesia Resource.
Perwakilan PT Ancora Indonesia Resource sekaligus mantan CEO PT Arema Indonesia, Fanda Soesilo mengaku menggelontorkan dana unuk Arema Rp 120 miliar untuk dua tahun menyokong Arema Indonesia.
“Kalau Bentoel hanya Rp 30 miliar kami ini dua kali double setiap tahun. Jadi sekitar Rp 60 miliar,” tutur Fanda, Minggu (21/2)
Anggaran ratusan miliar itu digelontorkan untuk memperbaiki manajemen Arema Indonesia. Memberi fasilitas asrama terbaik untuk para pemain Arema Indonesia.
Selain itu, juga memperbaiki kualitas pemain yang beberapa sudah meninggalkan Arema Indonesia untuk berlabuh di Arema Cronus.
“Jadi semua pasokan dana itu kami gunakan untuk fasilitas Arema Indonesia asrama dan gaji dan memilih pemain dan pelatih berkualitas,” tutur dia.
Namun, dana ratusan miliar tersebut ternyata tidak kembali. Aremania jarang ke stadion untuk mendukung Arema Indonesia berlaga di IPL.
“Bahkan Arema Indonesia tidak berkembang. Banyak yang membuat kami kecewa dari kompetisi liga (Indonesia Premier League) yang kami rasa merugikan kami,” kata dia.
Akhirnya tahun 2013, PT Ancora Indonesia Resource melepaskan diri dari kepemilikan Arema Indonesia.
“Dan kami lepas saham tanpa ada uang kembali. Liat keadaan PSSI sedang bermasalah akhirnya kita memilik untuk diamin. Waktu itu ya kami beri tahu ke manajemen yang tersisa kalau kalian mau meneruskan silahkan,” tutup dia.
Discussion about this post