6 Fakta Kasus Pembunuhan Berantai Dukun Pengganda Uang Mbah Slamet

fakta pembunuhan mbah slamet
Evakuasi korban pembunuhan berantai dukun pengganda uang di Banjarnegara (foto: Tribunnews)

Blok-a.com – Berikut deretan fakta-fakta terkait kasus pembunuhan berantai yang dilakukan oleh seorang dukun pengganda uang di Banjarnegara, Mbah Slamet.

Kasus pembunuhan berantai ini hingga kini menjadi perbincangan hangat warganet, lantaran memakan korban hingga 10 orang. Seluruh korban yang dihabisi Mbah Slamet dikubur di kebun miliknya.

Untuk mengetahuinya lebih lanjut, simak sederet fakta tentang kasus pembunuhan berencana Mbah Slamet berikut ini:

1. Kronologi Pengungkapan

Kepala Polres Banjarnegara Ajun Komisaris Besar Polisi, Hendri Yulianto mengatakan kronologi terungkapnya kasus tersebut berawal dari laporan anak salah satu korban berinisial PO, GE, yang diterima Polres Banjarnegara pada 27 Maret 2023.

Menurut keterangan keluarga korban, pada Kamis (23/3/2023), PO berangkat ke Banjarnegara untuk menemui Slamet. Sesampainya di Banjarnegara, PO sempat menghubungi anaknya yang lain, yakni SL yang merupakan adik dari GE.

Dalam pesan tersebut, PO menulis sedang di rumah Mbah Slamet. Ia meminta anaknya GE agar langsung ke lokasi bersama aparat, jika PO tak kunjung kembali.

Pada 24 Maret, PO mulai tak bisa dihubungi. GE tak tinggal diam dan segera melapor ke Polres Banjarnegara. Polisi melakukan penyelidikan berujung penangkapan terhadap Mbah Slamet.

2. Mayat Korban Ditemukan di Kebun

Setelah mendapat laporan, polisi dibantu sukarelawan pun langsung mengevakuasi sejumlah mayat yang dikubur pada sebidang kebun, Desa Balun, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, dan diduga korban pembunuhan berencana yang dilakukan oleh pelaku.

Menurut informasi yang beredar, sebanyak 10 mayat berhasil dievakuasi dalam penggalian tanah yang dilakukan pada hari Senin 3 April 2023, beberapa diantaranya terkubur dalam satu lubang.

Setelah dievakuasi dari lokasi penguburan, mayat-mayat tersebut langsung dibawa ke RSUD Hj Lasmanah Banjarnegara untuk dilakukan identifikasi.

3. Membunuh Sejak Tahun 2020

Saat diintrogasi, Mbah Slamet mengaku telah membunuh 10 orang tersebut sejak tahun 2020. Sembilan korban di antaranya ditemukan tinggal rangka.

“Jadi dari pengakuan tersangka 10 orang (korbannya). Ini sesuai dengan jenazah korban yang kami temukan,” kata Kapolres Banjarnegara AKBP Hendri Yulianto di Mapolres Banjarnegara, Selasa (4/4/2023).

“Aksi yang dilakukan tersangka ini mulai dari tahun 2020. Makanya beberapa korban saat ditemukan berupa tulang belulang,” lanjut Hendri.

Dari 10 korban itu, baru korban PO yang sudah teridentifikasi. Jenazah PO sudah dijemput pihak keluarganya pada Senin (3/4/2023) malam.

4. Penggandaan Uang Jadi Modus Pembunuhan

Hendri mengatakan berdasarkan hasil pemeriksaan, kasus pembunuhan berencana tersebut berawal dari kesepakatan penggandaan uang antara Mbah Slamet dan korban PO.

Awalnya, PO melihat selebaran dukun penggandaan uang yang diunggah di media sosial Facebook. PO yang membaca unggahan itu pun tertarik, sehingga BS mempertemukannya dengan Mbah Slamet.

Sejak pertemuan itu, PO memberikan sejumlah uang dan mahar kepada Mbah Slamet. Namun hasil penggandaan uang tersebut tidak kunjung terealisasi, sehingga korban berulang kali menagih kepada tersangka.

5. Meracuni Korban dengan Potas

Setelah terus menerus ditagih korban, Mbah Slamet pun kesal hingga khirnya memberi PO minuman yang telah dicampur dengan potas (potassium sianida). Usai meminumnya, PO tewas dan kemudian jasadnya dikubur di jalan setapak menuju hutan.

“Selain karena kesal terus-menerus ditagih, tersangka juga takut dilaporkan oleh korban ke penegak hukum, sehingga diracunlah korban ini,” tegasnya.

6. Terancam Pidana Mati

Terkait dengan kasus tersebut, Kapolres mengatakan kedua tersangka, yakni TH alias Mbah Slamet dan BS dijerat Pasal 340 KUHP mengenai pembunuhan berencana, dengan ancaman hukuman berupa pidana mati atau pidana penjara seumur hidup atau selama waktu tertentu paling lama 20 tahun.

Menurut dia, penyidik Satreskrim Polres Banjarnegara hingga saat ini masih melakukan pendalaman dan pengembangan terkait dengan kemungkinan adanya korban lain.

(hen)

Baca berita ter-update di Google News Blok-a.com dan saluran Whatsapp Blok-a.com

Kirim pesan
Butuh bantuan?
Hai, apa kabar?
Apa yang bisa kami bantu?