MALANG – Kelurahan Mergosono mengawali langkah pertama Pembatasan Sosial Berskala Lokal (PSBL) hari ini, Jumat (10/7). Wali Kota Malang Sutiaji pun mengunjungi lokasi untuk memantau jalannya lockdown total 6 RW di Mergosono itu.
Pada kunjungannya kali ini, orang nomor satu di Kota Malang itu mendapati warga yang bersuhu tubuh tinggi saat di test menggunakan thermogun. Berselang sekitar satu jam Sutiaji berada di lokasi, 20 warga kedapatan bersuhu tubuh tinggi.
Namun, setelah di rapid test (tes cepat) kedua, suhu mereka ternyata normal kembali. Sutiaji dan warga sekitar pun tak henti mengingatkan bila masih ada warga yang tidak memakai masker saat melewati lokasi.
“Kegelisahan awal ini dari dua RW (RW 3 dan RW 4) ini ada 22 kasus. Sehingga masyarakat sadar ini mau dilokalisir, jadi pergerakan orang bisa terpantau,” tukas penyuka bulutangkis itu, Jumat (10/7).
Menurutnya, upaya mandiri warga Mergosono patut diapresiasi. Utamanya atas inisiatif warga masyarakat untuk melakukan lockdown lokal.
“Gerbang” masuk utama one gate system yang ada di Gang V RW 3 Kelurahan Mergosono menurut Sutiaji menjadi wahana sosialisasi masker dan physical distancing.
“Secara otomatis sambil mengingatkan di pintu masuk dan keluar. Jadi saat mereka warga ini tidak memakai masker, harus diingatkan untuk memakai masker,” tutupnya.