Mengenal Hidangan Khas Satu Suro di Kepanjen Malang

Mengenal Hidangan Khas Satu Suro di Kepanjen Malang
Mengenal Hidangan Khas Satu Suro di Kepanjen Malang

Kabupaten Malang, blok-a.com – Tahun baru Islam 1 Muharram 1141 Hijriah jatuh pada hari ini, 19 Juli 2023. Tahun Islam 1 Muharram atau yang kerap disebut dengan malam Satu Suro punya nilai sejarah bagi beberapa masyarakat Jawa, khususnya Kepanjen Malang.

Ada berbagai perayaan dan tradisi Islam untuk memperingati malam 1 Suro. Tradisi tersebut seperti doa bersama, membuat nasi tumpeng yang dibagikan ke warga atau tradisi arak-arakan.

Tradisi unik dan menarik tersebut masih dipelihara hingga saat ini. Sementara itu, dalam menjalankan tradisi, tentunya juga tersaji beberapa makanan untuk simbol tertentu.

Seperti contohnya, makanan opor identik dengan perayaan Idul Fitri, perayaan Imlek identik dengan kue keranjang, sementara ulang tahun identik dengan kue tart.

Dalam melakukan tradisi satu Muharram ada hidangan istimewa yang turun-temurun dilakukan oleh masyarakat. Berikut makanan yang identik dengan malam satu suro di Kepanjen.

  1. Bubur Beras Merah Putih

Di daerah Kabupaten Malang, khusunya Kapanjen, untuk merayakan malam 1 Suro biasanya masyarakat membuat hidangan bubur merah putih.

Bubur merah putih ini terbuat dari beras yang dimasak dengan santan, daun pandan dan bahan lain. Ada dua warna yaitu warna cokelat kekuningan dan warna putih. Rasanya manis dan sedikit gurih dari santan.

Memperingati malam 1 Muharram, warga membawa makanan ini ke masjid lalu dibagikan ke jamaah masjid sebagai bentuk rasa syukur atas tahun baru islam.

  1. Bubur Suro

Bubur Suro menjadi tradisi makanan populer menjelang tahun baru Islam.
Ada beberapa nama lain dari bubur ini sesuai daerah masing-masing. Bubur ini terkenal di daerah Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Yogyakarta.

Makanan ini terbuat dari bahan utama yaitu beras, santan, garam, jahe, dan serai.
Selain itu bisa ditambahkan dengan sambal goreng dan opor ayam. Rasanya gurih, pedas dan sedikit asin.

Makanan ini biasa disajikan sesaat setelah perayaan tradisi di masyarakat, seperti arak-arakan, campur sari, maupun tradisi doa bersama.

3.Tumpeng

Nasi berwarna kuning dan berbentuk kerucut ini tak pernah absen dalam dalam peringatan malam satu suro. Tumpeng menjadi hidangan yang disajikan ketika acara besar dan menjadi simbol tradisi Indonesia.

Selain itu, tumpeng juga bermakna rasa syukur atas kekayaan alam. Nasi ini berasa gurih dengan tambahan sayur dan lauk pelengkap lainnya.

Penyajian nasi tumpeng biasanya berukuran jumbo. Tumpeng biasanya di sajikan di nampan bambu, dan dimakan secara bersama sama setelah melaksanakan perayaan.

4.Ayam Ingkung

Ayam Ingkung menjadi tradisi beberapa masyarakat, sajian ayam ingkung biasanya menjadi satu paket dengan nasi tumpeng sebagai lauknya.

Biasanya hidangan ini dibuat untuk dimakan bersama-sama. Ayam ingkung adalah ayam kampung utuh yang dimasak menggunakan santan maupun di bakar.

Selain itu bumbu yang digunakan cukup banyak. Seperti bawang merah, bawang putih, kemiri, kunyit, daun salam, serai, dan beragam bumbu-bumbu lainnya. Kombinasi beragam bumbu dan santan menghasilkan daging ayam yang lembut dan gurih. Karena bumbunya meresap dalam daging dan memasaknya cukup lama.

5.Apem

Apem adalah jajan atau kue tradisional berbahan dasar tepung beras, santan, tape singkong, gula pasir, gula jawa dan garam.

Apabila dimasak secara tradisional, adonan kue apem tersebut akan dimasak di atas wajan dengan tungku berupa anglo berbahan bakar kayu bakar hingga matang.

Apem menjadi makanan khas yang biasanya ada dalam hajatan dan tradisi berbeda-beda untuk menyambut malam 1 Muharram.

Tak hanya dalam peringatan malam satu suro, apem juga kerap ada di acara peringatan hari besar lainnya. (ptu/bob

Kirim pesan
Butuh bantuan?
Hai, apa kabar?
Apa yang bisa kami bantu?