Mencicipi Kelezatan Rawon Nguling, Kuliner Legendaris Khas Probolinggo

Rawon Nguling (dok.genpi.co)
Rawon Nguling (dok.genpi.co)

Probolinggo, Blok-a.comRawon nguling merupakan masak rawon yang berasal dari Kecamatan Nguling, Probolinggo, Jawa Timur. Hidangan ini sangat populer di Probolinggo sehingga menjadi salah satu makanan yang paling digemari berbagai kalangan.

Biasanya pengunjung mengunjungi tempat yang menyajikan rawon nguling ini dalam perjalanan kembali ke Banyuwangi atau saat berlibur ke Bromo, karena merupakan jalur utama Surabaya menuju Bali.

Lebih tepatnya warung rawon nguling ini berlokasi di sisi utara Jalan Pantura Surabaya-Banyuwangi, tepatnya di nomor 75 Desa Tambakrejo, Kecamatan Tongas, Kabupaten Probolinggo.

Rawon nguling saat ini terdaftar sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) Indonesia. Keputusan ini diambil pada 3 Agustus 2018 di Hotel Millennium Sirih Jakarta oleh Direktorat Warisan dan Diplomasi Budaya, Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (kemendikbud) Republik Indonesia.

Awalnya rawon nguling berasal dari tempat makan di Nguling, Probolinggo namun karena popularitasnya kini masakan rawon nguling dapat dengan mudah ditemukan di berbagai daerah seperti Surabaya dan Malang.

Bahan utama rawon nguling adalah kluwek. Rawon nguling sama seperti rawon pada umumnya yang berkuah hitam. Kuah hitam ini berasal dari bumbu kluwek yang merupakan bahan utama dalam pembuatan rawon.

Bahan dasar kuah rawon dipadukan dengan beberapa bumbu lainnya seperti bawang merah, bawang putih, jahe, kemiri, ketumbar, daun jeruk, daun salam, lengkuas, dan serai digiling menjadi satu.

Kuah rawon disajikan dengan daging sapi yang dipotong  atau disuwir halus. Daging sapi yang digunakan biasanya bagian sandung lamur atau biasa disebut brisket. 

Rawon tidak hanya diberi topping daging dan sambal, tapi juga tauge pendek, bawang goreng, telur asin dan kerupuk udang.

Rasa kuah rawonnya gurih, pedas dan nikmat. Berbeda dengan kuah rawon pada umumnya, warna kuah rawon nguling umumnya lebih jernih pekat dibandingkan rawon rata-rata. Kluwek dipanggang terlebih dahulu sebelum dihaluskan dan ditumis.

Perbedaan lainnya terletak pada bumbunya. Tidak ada asam jawa, serai atau terasi yang ditambahkan ke rawon nguling. Selain itu, tidak ada tulang sapi yang digunakan dalam kuahnya. Hanya daging sapi dan daging urat yang digunakan untuk sup.

Selain menu makanan utama, di meja juga disajikan gorengan dan lauk pauk tambahan seperti empal daging, tahu, tempe, limpa, otak, dan sate komo. 

Harga rawon nguling mulai dari Rp25.000 hingga Rp50.000 sesuai dengan porsi nasi yang cukup banyak dan irisan daging yang tebal.(mg5)

Penulis: Aulia Putri Indrianti (Mahasiswi magang Universitas Trunojoyo Madura)

Kirim pesan
Butuh bantuan?
Hai, apa kabar?
Apa yang bisa kami bantu?