Waspada Campak Hingga Komplikasi, Simak Gejalanya dan Cara Pencegahan!

Ilustrasi campak (Dinkes Pemprov Aceh)
Ilustrasi campak (Dinkes Pemprov Aceh)

blok-a.com – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesia sebut campak bisa sangat berbahaya jika terjadi komplikasi. Dampak penyakit campak menyebabkan diare berat hingga kematian.

Direktur Pengelolaan Imunisasi Kementerian Kesehatan dr. Prima Yosephine, MKM mengkhatirkan penyakit campak mengakhibatkan komplikasi hingga kematian.

“Komplikasi campak ini umumnya berat, kalau campak mengenai anak yang gizinya jelek maka anak ini bisa langsung disertai komplikasi seperti diare berat, pneumonia, radang paru, radang otak, infeksi di selaput matanya sampai menimbulkan kebutaan. Ini yang kita khawatirkan,” ujar Yosephine pada konferensi pers perkembangan kasus campak, Jumat (20/01/2023) silam.

Oleh sebab itu, masyarakat dihimbau untuk memenuhi imunisasi dan mengontrol kondisi buah hatinya. Sebab, penyakit campak tersebut dapat menyebabkan kematian.

Gejala Campak

Ilustrasi campak (Dinkes Pemprov Aceh)
Ilustrasi campak (Dinkes Pemprov Aceh)

Gejala awal infeksi campak yang bisa sebabkan penyakit komplikasi biasanya berupa batuk berdahak, pilek, demam tinggi dan mata merah. Anak-anak mungkin juga memiliki bintik-bintik merah kecil di dalam mulut sebelum ruam dimulai.

Kemudian ruam akan muncul 3–5 hari setelah gejala awal dimulai. Urutan kemunculan bercak ini dari belakang telinga, sekitar kepala, kemudian ke leher. Pada akhirnya, ruam akan menyebar ke seluruh tubuh.

Berikut ini merupakan gejala campak, yaitu:

  1. Mata merah dan sensitif terhadap cahaya
  2. Menyerupai gejala pilek seperti batuk kering, hidung beringus, dan sakit tenggorokan
  3. Lemas dan letih
  4. Demam tinggi
  5. Sakit dan nyeri
  6. Tidak bersemangat dan kehilangan selera makan
  7. Diare atau/dan muntah-muntah, dan
  8. Bercak kecil berwarna putih keabu-abuan di mulut dan tenggorokan.

Sementara itu, penularan campak dapat melalui droplet, percikan ludah saat batuk, bersin, bicara atau busa melalui cairan hidung.

Pencegahan Campak

Untuk pencegahan campak yang bisa sebabkan komplikasi, hanya dapat diperoleh dengan imunisasi atau vaksinasi. Sehingga dihimbau dari Kemenkes, kepada orang tua agar segera melengkapi vaksinasi sesuai jadwal yang harus dilakukan.

Campak juga dikenal dengan rubeola atau campak merah. Saat ini telah tersedia vaksin untuk mencegah penyakit ini. Vaksin untuk penyakit ini termasuk dalam bagian dari vaksin MMR (campak, gondongan, campak Jerman).

Vaksinasi MMR adalah vaksin gabungan untuk campak, gondongan, dan campak Jerman. Vaksinasi MMR diberikan dua kali.

Pertama, diberikan ketika Si Kecil berusia 15 bulan dan dosis vaksin MMR berikutnya diberikan saat mereka berusia 5–6 tahun atau sebelum memasuki masa sekolah dasar. Vaksin memiliki fungsi yang cukup penting dalam mencegah campak.

(ptu/bob)

Kirim pesan
Butuh bantuan?
Hai, apa kabar?
Apa yang bisa kami bantu?