Kardiovaskular Pembunuh Manusia Nomor Wahid di Dunia

penyakit kardiovaskular
ilustrasi. (Shutterstock)

Surabaya, blok-a.com – Penyakit kardiovaskular masih sebagai ancaman dunia (global threat). Bahkan, masih menjadi penyakit pembunuh nomor satu di dunia.

Data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan, lebih dari 17 juta orang di dunia meninggal akibat penyakit jantung dan pembuluh darah.

Kematian di Indonesia akibat penyakit Kardiovaskular mencapai 651.481 penduduk per tahun. Terdiri dari stroke 331.349 kematian, penyakit jantung koroner 245.343 kematian, penyakit jantung hipertensi 50.620 kematian, dan penyakit kardiovaskular lainnya.

Sesuai data Riskesdas 2018 menunjukkan prevalensi penyakit jantung di Jawa Timur dengan prevalensi sebesar 1,5%.

Berdasarkan jenis kelamin, prevalensi penyakit jantung lebih tinggi pada perempuan (1,6%) dibandingkan pada laki-laki (1,3%).

Sedangkan jika dilihat dari sisi pekerjaan, ironisnya penderita penyakit jantung tertinggi terdapat pada aparat pemerintahan, yaitu PNS/TNI/Polri/BUMN/BUMD dengan prevalensi 2,7%.

Begitu pula, jika dilihat dari tempat tinggal, penduduk perkotaan lebih banyak menderita penyakit jantung dengan prevalensi 1,6% dibandingkan penduduk perdesaan yang hanya 1,3%

Untuk menurunkan penyakit jantung di Jatim, Pemprov Jatim melalui Dinas Kesehatan terus melakukan pencegahan kasus baru.

Di antaranya fokus pada pemberian informasi dan edukasi kepada masyarakat tentang perilaku hidup sehat serta deteksi dini.

Hal itu dilakukan melalui Kegiatan Kampanye Germas (Gerakan Masyarakat hidup sehat) sesuai dengan Instruksi Presiden nomor 1 tahun 2017, yang terkait penyakit tidak menular adalah kegiatan deteksi dini, peningkatan aktivitas fisik serta konsumsi buah dan sayur.

Kemudian kampanye Gentas (gerakan nasional pengendalian obesitas) dengan menyosialisasikan agar menjaga berat badan ideal (IMT ≤25 kg/m2, lingkar perut laki-laki <90 cm, lingkar perut perempuan <80 cm).

Bahkan mengajak masyarakat melakukan perilaku Cerdik yaitu Cek kesehatan secara berkala (pemeriksaan TD, GD, IMT dan LP minimal 1 tahun sekali).

“Dan yang tak ketinggalan adalah menjaga masyarakat dari asap rokok melalui penerapan kawasan tanpa rokok mulai dari desa tanpa rokok, sampai dengan rumah tanpa rokok. Serta mengajak masyarakat untuk rajin melakukan aktivitas fisik minimal 30 menit per hari dan pola makan isi piringku. Dan jangan lupa istirahat yang cukup,” tegasnya.

Sebagai informasi, peringatan hari jantung se dunia merupakan momentum untuk mendukung 6 pilar transformasi sistem kesehatan 2021- 2024.

Salah satunya adalah transformasi layanan primer yang mencakup peningkatan pengetahuan, kesadaran dan pemahaman yang baik bagi masyarakat dalam upaya pencegahan penyakit jantung di Indonesia.

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengajak masyarakat untuk meningkatkan kesadaran tentang pentingnya pencegahan penyakit jantung (kardiovaskular), Jumat (29/9/2023).

Sesuai tema hari Jantung sedunia 2023, Gubernur Khofifah mengajak masyarakat menyayangi jantung dengan cara menjaga pola hidup sehat, aktif bergerak sehingga jantung terus bekerja dalam aktifitas sehari hari.

Kunci agar jantung tetap sehat, lanjut Gubernur Khofifah adalah tubuh harus bergerak aktif, menghindari makanan yang tidak sehat, serta menghindari duduk terlalu lama. Karena, kondisi seseorang yang jarang bergerak bisa membuat jantung menjadi tidak sehat.

“Saya selalu menyempatkan diri untuk berolahraga sebelum memulai aktifitas. Berjalan pagi berkeliling Grahadi sampai bersepeda. Bahkan ketika saya melepas acara gowes dimanapun, saya juga  ikut gowes bersama seluruh peserta,” katanya.(kim)

Kirim pesan
Butuh bantuan?
Hai, apa kabar?
Apa yang bisa kami bantu?