Kota Malang, Blok-a.com – Bulan Ramadhan merupakan momen spesial bagi umat Islam untuk meningkatkan ibadah dan spiritualitas. Di bulan ini, umat Islam diwajibkan untuk berpuasa, menahan diri dari makan dan minum, serta hawa nafsu dari terbit fajar hingga terbenam matahari. Namun, bagaimana dengan perawatan gigi saat bulan puasa? Apakah diperbolehkan?
Menurut dokter gigi Adi Andito Putra dari Chroma Dental Station, melakukan perawatan seperti pemeriksaan dan tindakan gigi ketika bulan puasa tak bermasalah.
“Kita perlu mengedukasi diri sendiri bahwa memang tindakan ke dokter gigi ini bukan sekedar estetika aja, tapi juga tindakan yang dilakukan untuk semakin sehat dan beribadah dengan lancar, yang sudah diatur di fatwa MUI nomor 250/E/MUI-KB/V/2018,” ujar dia, pada (29/2/2024).
Menurut dokter Adi, pada umumnya tindakan dokter gigi tidak membatalkan puasa selama tak berlebihan, serta memang tak diniatkan untuk dibatalkan.
Tindakan pemberian anastesi berupa gel, atau disuntikkan selama proses pencabutan gigi tidak membatalkan puasa selama dilakukan dengan hati-hati.
Kemudian, tindakan scaling gigi dengan antiseptic tidak akan membatalkan puasa. Meski terjadi rasa segar dari air yang keluar dari alat ultrasonic scaler dan pemberian pasta profilaksis di dalam mulut.
“Bahwa pencabutan, pembersihan karang gigi, penambalan gigi itu tidak membatalkan puasa asal tidak dilakukan secara berlebihan dan tidak diniatkan untuk membatalkan,” lanjut dia.
Apabila takut tertelan, lanjut dia, tidak perlu khawatir atau panik. Pasalnya, ketika tindakan gigi memang mulut akan selalu memproduksi air, baik saliva atau air lainnya. Semua penanganan gigi akan dilakukan tindakan suction agar semua air yang diproduksi oleh mulut akan tersedot.
“Sehingga air yang yang dihasilkan ketika tindakan misal pencabutan, scaling, atau penambalan itu akan tersedot habis,” jelas dokter lulusan Universitas Airlangga Surabaya ini.
Untuk merawat gigi sebagai pencegahan, dokter gigi muda ini menyarankan agar seseorang bisa melakukan tindakan sebelum bulan puasa. Dengan begitu, resiko bau mulut bisa ditekan. Kemudian, mengonsumsi cukup air dan sayur ketika sahur dan berbuka bisa menekan potensi bau mulut dan menjaga kesehatan mulut dan gigi. (wdy/)