BeraniEXTRA! Pemerintah Ajak Greenfields Tingkatkan Konsumsi Protein Hewani di Indonesia

Sapi perah milik Farm Greenfields yang berlokasi di Kecamatan Ngajum, Kabupaten Malang. (Blok-a.com/Putu Ayu Pratama S)

Kabupaten Malang, blok-a.com – Rendahnya tingkat konsumsi sumber protein hewani membuat jajaran pemerintah harus berkerja extra, salah satunya dengan menggandeng industri susu di Indonesia.

Dengan mengusung jargon ‘BeraniEXTRA’ di Hari Susu Sedunia, Greenfields menjadi salah satu industri susu yang terpilih untuk membantu meningkatkan konsumsi sumber protein hewani di Indonesia.

Menteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunadi Sadikin menyebut, konsumsi protein perkapita masyarakat Indonesia sudah di atas standar nasional. Yakni mencapai 62,2 gram dari standar nasional sebesar 57 gram. Sedangkan untuk konsumsi protein hewani sendiri, Indonesia masih cukup rendah dibandingkan negara lainnya.

“Konsumsi sumber protein hewani, salah satunya susu dan produk olahannya masih rendah di Indonesia,” terang Budi melalui cuplikan video pada peringatan Hari Susu Sedunia yang diadakan di Greenfields, Selasa (30/05/2023).

Dengan demikian, Gubernur Jawa Timur (Jatim), Khofifah Indar Parawansa melalui Kepala Dinas Perternakan Jatim, Indiyah Aryani menuturkan, pemerintah memiliki tugas khusus untuk membangkitkan produktivitas sapi perah di Jatim.

Tentunya hal tersebut tidak dapat diatasi sendirian. Indiyah mengatakan, perlu adanya kerja sama serta komitmen bersama untuk menyelesaikan permasalahan kursial tersebut.

Mulai dari kerjasama dengan industri, menggandeng mitra kerja, hingga ditahap kesadaran masyarakat.

“Kami berharap ada komitmen bersama, diharapkan mitra peternak lokal bisa bertambah. Karena setelah kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) perternak butuh recovery cukup berat,” kata Indiyah saat mendatangi peringatan hari susu sedunia di Farm Greenfields Ngajum, Kabupaten Malang.

Support yang diperlukan oleh mitra peternak lokal, lanjut Indiyah, yakni seperti penyediaan protein makanan yang tinggi.

Terlebih, seusai adanya wabah PMK, peternak lokal dirasa membutuhkan proses recovery yang cukup panjang.

“Sebelum ada PMK saja produksi susu kita menurun, apalagi setelah PMK. Dengan ini kita bersama sama meningkatkan produksi, bisa dengan kemitraan yang diserap Greenfields ditambah untuk mensejahterakan mitra peternak lokal,” tegasnya.

Dengan demikian, akan ada keselarasan antara pemerintah, industri susu hingga mitra peternak lokal.

Sehingga permasalahan yang ada dapat diselesaikan melalui sinergitas bersama.

“Harapannya ada peningkatan konsumsi protein hewani di Jawa Timur, tak hanya itu, mitra peternak lokal yang bekerja sama dengan Greenfields lebih sejahtera sehingga apa yang menjadi harapan kita bersama dapat tercapai dalam waktu dekat,” pungkasnya.(ptu/lio)

Kirim pesan
Butuh bantuan?
Hai, apa kabar?
Apa yang bisa kami bantu?