Kota Malang, Blok-A.com – Enam fraksi DPRD Kota Malang kompak menyoroti tingginya Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SILPA) pada pelaksanaan APBD Tahun 2021 lalu.
Sorotan tersebut disuarakan saat rapat paripurna terkait pertanggungjawaban pelaksanaan APBD 2021 di Gedung DPRD Kota Malang, Kamis (23/06/2022).
Ketua DPRD Kota Malang, I Made Rian Diana Kartika menyebut, SILPA yang tinggi itu dikarenakan Pemkot Malang banyak melaksanakan program di akhir tahun.
“Dan kita harapkan SILPA bisa ditekan dan serapan anggarannya bisa dirasakan langsung oleh masyarakat,” kata Made, Kamis (23/06/2022).
Berdasarkan data Made, capaian SILPA Pemkot Malang pada tahun 2021 lalu sebesar Rp 484 miliar.
Angka tersebut memang turun jika dibanding dengan tahun 2020 lalu, yakni sebesar Rp 567 miliar.
Namun, besaran SILPA tahun 2021 lalu masih di atas Rp 300 miliar. Rp 300 miliar sendiri dijadikan Made sebagai acuan bahwa Pemkot Malang belum bisa memaksimalkan serapan anggaran. Selama tiga tahun terakhir SILPA Kota Malang selalu di atas Rp 300 miliar.
Solusinya, Politikus PDIP itu bakal melototi satu per satu serapan anggaran di setiap Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemkot Malang. Tujuannya, anggota legislatif bisa lebih menggenjot OPD yang perlu ditingkatkan serapan anggarannya.
“Seperti contoh kendalanya apa, nah ini ini penting kita dorong untuk serapan. Setelah ini kami bahas untuk 2023 agar tidak terulang,” imbuhnya.
Terpisah, Wakil Wali Kota Malang, Sofyan Edi Jarwoko menerima sorotan dari enam fraksi DPRD Kota Malang.
Dia juga bakal mengevaluasi serapan anggaran Pemkot Malang agar bisa menekan tingginya SILPA.
Bung Edi menyebut kedepan perlu ada kecermatan setiap OPD terkait pembelanjaan baik fisik maupun non fisik.
“Tapi secara keseluruhan ada penurunan (SILPA) dibanding 2020,” tutupnya. (bob)