KOTA MALANG – Sejumlah anak usia sekolah terlihat berkumpul di salah satu gazebo di Kampung Budaya Polowijen (KBP), Rabu (13/1). Di sana, mereka sedang belajar secara daring.
Ya, hal itu dilakukan mengingat saat ini masih dalam masa pandemi Covid-19. Alhasil, kegiatan belajar pun harus dilalui secara daring.
Salah satu pegiat KBP, Muhammad Julio mengatakan, KBP memang menjadi jujugan siswa-siswi yang belajar secara daring. Sebab, KBP memfasilitasi wifi berkapasitas 20 Mbps untuk mereka. Selain untuk belajar, terang Leo, mereka juga memanfaatkannya untuk menonton video kreasi seni.
“Kira-kira Oktober lalu, ada bantuan untuk memasang Wifi. Tiga bulan pertama dari dana bantuan. Mulai Januari ini bayar secara mandiri. Biar bisa dipakai belajar atau nonton kreasi karya topeng, batik dan lain-lain,” ujar Leo, Rabu (13/1).
Biasanya, ada belasan siswa-siswi yang terdiri dari jenjang Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP) hingga Sekolah Menengah Atas (SMA) maupun kejuruan. Mereka merupakan anak-anak yang tinggal di sekitar KBP maupun yang biasa berkegiatan seni di sana.
Leo, sapaan akrab Julio, menyebut biasanya ia mendampingi mereka belajar. Kendati demikian, dengan rendah hati, ia mengaku hanya bisa membantu sebisanya.
Selain Leo, beberapa mahasiswa dari sejumlah kampus juga ikut mendampingi. Sehingga, siswa-siswi sekolah terbantu dalam menerima materi pelajaran. Pasalnya, selama pandemi, interaksi dengan guru sekolah cukup terbatas.
“Mereka yang biasa belajar di KBP itu tinggalnya dekat sini, atau yang ikut kegiatan seni. Kapasitas internetnya alhamdulillah cukup. Bisa dipakai kalau ada kegiatan KBP maupun oleh warga,” imbuhnya.
Salah satu siswi yang belajar secara daring di KBP, Mega Putri Aulia mengaku cukup terbantu dengan fasilitas internet yang ada. Namun, selama belajar secara daring ia agak kesulitan menerima materi.
“Ada enaknya ada enggaknya, sih, selama sekolah daring. Belajarnya nggak didampingi guru. Tapi bisa lebih santai, karena nggak dikejar-kejar tugas,” ujar Mega, siswi Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 5 Malang.
Selain belajar secara daring, Mega juga mengikuti beberapa kegiatan di KBP, salah satunya seni tari hingga membatik. Di KBP, ia memperoleh beberapa pengetahuan yang bisa menunjang ilmu dari sekolah. Mega juga akan melakukan praktek kerja industri (prakerin) di KBP Februari nanti.