Sumenep, blok-a.com – Karya mahasiswa Universitas Trunojoyo Madura (UTM) Bangkalan layak diapreasiasi. Mereka berhasil membuat inovasi dalam mengembangkan sektor pertanian. Temuan itu diterapkan saat mahasiswa UTM menjalankan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Kacongan, Kecamatan Kota, Kabupaten Sumenep.
Pengembangan strategi pertanian ini disosialisasikan kepada masyarakat Desa Kacongan. Temuannya itu diharapkan dapat meningkatkan roda perekonomian bagi para petani di desa setempat.
Koordinator Proker, Saedah rupanya tidak membawa tangan kosong dari kampus kebanggaannya. Ia mendongkrak strategi pertanian dengan cara memberi pemahaman tentang pengembangan strategi pertanian, yaitu stek tanaman dengan melakukan media air.
“Itu saya menggunakan cara menanam yg berbeda. Biasanya menggunakan stek tanaman padat atau tradisional. Nah saya kasih contoh cara yg berbeda dengan menggunakan stek air, biar bisa digunakan di rumah,” ujarnya. Kamis (23/6/2022).
Menurutnya, penanaman ini sangat bermanfaat bagi orang yang tidak mempunyai lahan atau sawah. Artinya, penanaman ini bisa dilakukan di halaman rumahnya.
“Jangan khawatir, ini juga bisa dilakukan bagi orang yang tidak punya lahan atau sawah. Tinggal tanam di depan halaman rumahnya kok,” jelasnya.
Menurut Saedah, stek penanaman menggunakan air ini memiliki banyak kelebihan. Selain menambah perekonomian dalam rumah tangga, penanaman ini juga sangat mudah dilakukan bagi para petani.
“Tinggal siapkan alatnya, botol atau wadah, air, gunting ranting, paku, gula, dan batang tanaman yang akan di stek,” paparnya.
Menurutnya, penanaman stek air ini bisa dilakukan dari bermacam tanaman. Mulai dari tanaman bunga hingga tanaman buah. Namun yang paling efektif dan sangat mudah dilakukan yaitu pada jenis tanaman rosemary, mint, kemangi, bung asoka, bunga mawar, tanaman miana, sirih gading ataupun jenis sirih lainnya, singonium dan masih banyak lainnya.
“Itu pengalaman yang pernah saya lakukan. Tapi tidak hanya itu, penanaman stek air ini bisa dilakukan hampir seluruh jenis tanaman. Utamanya tanaman yang bisa distek,” akunya.
Saedah berharap agar sosialisasi itu berbuah hasil yang maksimal. Sehingga bisa bermanfaat bagi para petani di Desa Kacongan, Kecamatan Kota, Kabupaten Sumenep.
“Saya berharap apa yang disosialisasikan oleh kelompok kami bisa bermanfaat bagi para petani disini. Sehingga perkembangan perekonomian melalu jalur agraria ini bisa terus dilaksanakan,” ujarnya. (aldo)