Musim Hujan, Pedagang Kopi Keliling di Kota Malang Kena Imbasnya

Dok. Nastiti ml
Dok. Nastiti ml

Malang, Blok-a.com – Beberapa waktu belakangan, musim hujan tengah melanda Kota Malang. Selain rawan bencana, cuaca buruk juga membuat para pedagang kecil merugi. Hal ini turut dirasakan para pedagang kopi keliling. 

Pasalnya, kebanyakan dari mereka yang memakai sepeda listrik ataupun sepeda kayuh akan kesulitan berjualan saat hujan tiba.

Cuaca yang tidak menentu juga membuat pedagang sulit memprediksi waktu operasional berjualan. Hujan menjadi tantangan besar yang berdampak langsung pada kelangsungan aktivitas berjualan mereka.

Beberapa pedagang memilih untuk tetap berjualan meski hujan, dengan risiko kehujanan dan minimnya pembeli. Karena pasti pembeli memilih untuk tidak keluar dari rumah. Sedangkan kopi keliling tidak ada juga di aplikasi online, dengan kata lain hanya bisa dibeli secara langsung.

Musim hujan juga membuat angka penjualan menurun dan omzet yang mereka dapat cenderung lebih sedikit daripada hari-hari normal.

“Kalau lagi ramai bisa sampai 50, bahkan kadang mendekati 70 cup es kopi. Tapi kalau lagi sepi, ya sekitar 30-an. Kalau untuk omzet juga lumayan lah sekitar 500-600 ribu seharinya,” jelas seorang penjual kopi keliling, Benu, kepada blok-a.com, Sabtu (14/12/2024).

Namun, tidak sedikit pedagang yang mencoba bertahan dengan berbagai strategi. Misalnya, menambah menu seperti makanan ringan atau camilan seperti cookies, brownies yang cocok dinikmati saat hujan.

Dengan cara ini, mereka berharap bisa meningkatkan penjualan meski kondisi cuaca tidak mendukung.

Beberapa pedagang juga memilih untuk mencari tempat berteduh yang strategis, seperti di depan minimarket atau di area dengan lalu lintas pejalan kaki yang tetap ramai.

Ada juga yang difasilitasi dengan payung besar agar tetap bisa berteduh. 

“Kalau saya pas hujan tidak panik karena sudah di sediakan payung besar yang cukup untuk saya berteduh dan tetap bisa berjualan,” ungkap Ardan, pedagang kopi keliling di kawasan Taman Krida.

Meski tantangan musim hujan cukup berat, para pedagang kopi keliling ini tetap bersemangat menjalani profesi mereka. Mereka berharap cuaca segera membaik agar penjualan kembali normal. 

“Yang penting tetap semangat, rezeki sudah ada yang ngatur, asal kita mau usaha,” lanjut Ardan.

Musim hujan memang tidak bisa dihindari, namun dengan strategi bertahan, para pedagang kopi keliling di Kota Malang yang terus berusaha untuk tetap eksis dan memenuhi kebutuhan pecinta kopi di tengah gempuran cuaca yang tidak menentu.

Penulis: Nastiti Mutiara Lutfiah (Mahasiswa Magang UTM).

 

Kirim pesan
Butuh bantuan?
Hai, apa kabar?
Apa yang bisa kami bantu?