Blok-a.com – Setelah November lalu ramai dengan NNN challenge ‘No Nut November’, memasuki Desember, kini muncul tren yang disebut sebagai DDD Challenge ‘Destroy Dick December’.
Tren ini menjadi perbincangan warganet karena dianggap sebagai tantangan yang tak biasa bagi kaum pria. Lantas apa itu DDD? Untuk mengetahui selengkapnya, simak informasi berikut ini.
DDD Challenge merupakan tren yang berbanding terbalik dengan NNN Challenge. Jika NNN Challenge memerintahkan untuk tidak masturbasi selama 30 hari, DDD Challenge justru menantang para pria untuk melakukan masturbasi setiap hari di bulan Desember.
DDD Challenge bisa dimulai pada 1 Desember dengan melakukan satu kali masturbasi. Di hari kedua, masturbasi akan meningkatkan menjadi dua kali. Selanjutnya, tiga kali pada hari ketiga dan begitu seterusnya.
Tantangan ini tak hanya berlaku untuk pria di Indonesia saja, melainkan untuk seluruh pria didunia. DDD Challenge sebenarnya sudah populer sejak tahun 2017.
Tidak seperti NNN yang awalnya bertujuan untuk membantu mereka yang kecanduan konten porno, DDD memiliki risiko yang berbahaya.
Dilansir dari halodoc.com pada Kamis (1/12/2022), berikut bahaya dari aktivitas masturbasi yang dilakukan setiap hari.
1. Menimbulkan Perasaan Bersalah
Masturbasi dianggap tabu bagi sebagian orang atau kebudayaan tertentu atau bahkan dianggap sebagai hal yang tidak bermoral atau memalukan. Alhasil, masturbasi mungkin menimbulkan perasaan bersalah pada sebagian pria. Jika kamu merasa bersalah karena melakukan masturbasi, bicaralah dengan seseorang yang kamu percayai.
Selain itu, kamu juga bisa berdiskusi dengan psikolog untuk menceritakan apa yang sedang kamu rasakan. Sebab, perasaan bersalah yang dibiarkan berlarut akibat onani, dikabarkan dapat memicu terjadinya depresi.
2. Menimbulkan Kecanduan
Salah satu bahaya yang mengintai dari masturbasi berlebihan pada pria adalah menimbulkan adiksi atau kecanduan. Hal ini tentunya tidak dapat disepelekan, karena kecanduan masturbasi dapat menghambat kehidupan sosial seorang pria.
Sebab, ketidakseimbangan antara hasrat dan kebutuhan pribadi tersebut dapat memicu amarah atau rasa kegelisahan, jika hasrat belum tersalurkan. Selain itu, kecanduan masturbasi juga diketahui dapat menurunkan produktivitas secara signifikan.
3. Dapat Mencederai Penis
Masturbasi memang dapat membuat seseorang mencapai orgasme atau kepuasan layaknya berhubungan seks. Namun, masturbasi secara berlebihan juga dapat mencederai penis, terutama pada kulit penis, seperti kulit lecet dan disertai rasa nyeri.
4. Kehidupan Seksual yang Terganggu
Masturbasi secara berlebih juga dapat menyebabkan kehidupan seksual seseorang terganggu. Pasalnya, masturbasi dapat memengaruhi sensitivitas saat berhubungan seks bagi pria. Hal ini berkaitan dengan cengkraman yang terlalu ketat pada penis selama masturbasi dapat menurunkan sensasi dan rangsangan seksual ketika seorang pria berhubungan intim.
Agar dapat mengatasinya, para pakar kesehatan seksual menyarankan untuk mengubah teknik selama masturbasi untuk mengembalikan tingkat sensitivitas saat berhubungan intim dengan pasangan.
5. Dapat Meningkatkan Risiko Kanker Prostat
Menurut sebuah penelitian dari The British Journal of Urology, aktivitas seksual yang sering pada pria berusia 20-an dan 30-an dapat meningkatkan risiko kanker prostat, terutama jika dia melakukan masturbasi secara teratur. Kendati demikian, hal ini masih menimbulkan perdebatan.
Sebab, sebuah studi lain dari JAMA Network, ditemukan hasil yang berlawanan. Studi tersebut menjelaskan kalau pria yang berejakulasi 21 kali per bulan atau lebih memiliki penurunan risiko terkena kanker prostat. Maka dari itu, penelitian ilmiah secara lebih mendalam tentunya masih diperlukan guna benar-benar mengetahui dampak masturbasi pada prostat pria.
(hen)
Discussion about this post