Kalah dengan Online Shop, Toko Pernak-pernik Natal di Malang Keluhkan Sepi Pembeli

pernik natal
Salah satu toko pernak-pernik natal di Jalan Pasar Besar, Sukoharjo, Klojen, Kota Malang, Sabtu (24/12/2022).(blok-a.com/Helen)

Kota Malang, blok-a.comHari Raya Natal 2022 yang sudah di depan mata seharusnya mendatangkan berkah bagi para penjual pernak-pernik Natal.

Namun, tidak seperti tahun-tahun sebelumnya, antusiasme masyarakat membeli pernik Natal tahun ini sangat berkurang. Sejumlah toko pernik Natal mengeluhkan sepinya pembeli.

Blok-a.com mendatangi salah satu toko pernak-pernik natal di Jalan Pasar Besar, Sukoharjo, Klojen, Kota Malang.

Di awal masuk ke dalam toko, pengunjung akan disambut dengan suara bel. Atmosfer natal sangat terasa saat memasuki toko berpintu biru tersebut.

Banyak pernak-pernik natal seperti topi Santa, bando bertelinga beruang, rusa, hiasan pintu, buah pinus, lampu tumbler, lonceng, bahkan pohon natal berbagai ukuran.

Harga barang yang dijual pun masih terjangkau. Untuk pernak-pernik natal selain pohon, dibanderol mulai dari Rp 11.500 hingga Rp 150.000 saja.

Sementara harga pohon natal tergantung dari besar kecilnya pohon dan seberapa banyak hiasan. Pohon natal seharga mulai dari Rp 110.000 hingga sekitar satu jutaan.

Namun, sejauh pantauan blok-a.com, tidak banyak pelanggan di dalam toko itu. Hanya ada sekitar 5 orang yang terlihat sedang memilih pernak-pernik natal.

Ailee, penjual di salah satu toko pernak-pernik natal di Pasar Besar, mengaku bahwa penjualannya tahun ini menurun drastis.

“Kalau tahun ini menurun sekali, dibanding dengan tahun lalu, terutama penjualan pohon natal,” ujar Ailee saat ditemui blok-a.com, Sabtu (24/12/2022).

Ailee memperkirakan bahwa hal itu disebabkan banyaknya pohon natal buatan yang menggunakan balon. Sehingga terlihat lebih menarik dan tidak menyusahkan orang saat menyimpan.

“Orang sekarang pada kreatif, jadi mereka buat pohon natal sendiri. Kalau dulu masih suka beli pohon natal, yang kecil-kecil itu sering laku,” tuturnya.

Ia mengaku bahwa penjualan pohon natal tidak menentu setiap tahunnya. Hanya saja tahun ini memang lebih turun dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

“Nggak tentu sih, cuman tahun ini memang turun sekali,” kata Ailee.

Tidak hanya pohon natal, penjualan pernak-pernik lainnya juga menurun. Menurut Ailee, hal ini dikarenakan pembeli saat ini lebih suka berbelanja di online shop.

“Sebenernya nggak cuman pohon natal, tapi pernak-pernik lainnya juga. Soalnya orang sekarang lebih suka belanja online,” pungkas Ailee.(mg1/lio)

Kirim pesan
Butuh bantuan?
Hai, apa kabar?
Apa yang bisa kami bantu?