blok-a.com – Perlintasan tanpa palang terus merenggut nyawa setiap tahunnya. Kondisi perlintasan yang tidak ada peringatan bila kereta hendak melintas, membuat para korban tidak menyadari keberadaan kereta.
Direktur Keselamatan dan Keamanan PT Kereta Api Indonesia (KAI) Sandry Pasambuna mengatakan, sampai saat ini di Indonesia terdapat 3.693 perlintasan sebidang yang resmi. Terdiri dari 1.598 perlintasan dijaga dan 2.095 perlintasan tidak dijaga.
Sedangkan berdasar data terakhir Dinas Perhubungan (Dishub) Jawa Timur, terdapat 1.290 titik perlintasan di jalur KA aktif di 35 kabupaten/kota Jawa Timur.
Namun sayangnya sebanyak 470 titik perlintasan, belum dilengkapi dengan palang dan dijaga petugas KAI atau sukarelawan masyarakat.
Jumlah yang sangat banyak dari perlintasan yang tanpa penjagaan inilah yang seiring waktu bisa merenggut nyawa semakin banyak.
Sementara itu pada kurun waktu 3 tahun di Indonesia terdapat total ada sebanyak 690 kejadian kecelakaan di perlintasan dengan palang dan tanpa palang.
Dengan rincian korban meninggal dunia sejumlah 202 orang, luka berat sejumlah 132 orang, dan luka ringan sejumlah 184 orang. Angka ini akan terus merambat naik, apabila tidak adanya penanganan yang tepat dari pemerintah dan instansi terkait.
Masyarakat sebagai pengguna jalan dituntut untuk lebih berhati-hati ketika akan menyeberang perlintasan KA tanpa palang. Biasakan untuk melambatkan kendaraan sambil memperhatikan perlintasan kereta kanan dan kiri.
Karena tanpa kesadaran masyarakat untuk lebih berhati-hati, korban akan terus bermunculan. Seperti berikut beberapa kejadian laka di perlintasan KA tanpa palang.
- Berlokasi di Klatak Banyuwangi pada Rabu (30/8/2023), sebuah Mobil Avanza tertabrak kereta KA saat sedang menyebrangi rel. Mobil tersebut tertabrak KA Pandanwangi Banyuwangi – Jember dari sebelah kiri, pengendara tidak terlihat mengurangi kecepatan saat akan melintas.
Ketika sedang menyeberang perlintasan KA tersebut, seketika mobil terpental setelah tertabrak KA dengan kecepatan sekitar 50 km/jam. Beruntungnya pengemudi dan penumpang hanya mengalami luka-luka.
- Ada juga di Jombang pada Sabtu (29/07/2023) sekitar pukul 23.15 WIB. Ketika melintas sopir sudah diteriaki oleh warga bahwa akan ada kereta yang melintas. Diduga sopir Daihatsu Luxio tidak mendengar himbauan warga karena kaca mobil yang ditutup.
Sehingga mobil tertabrak KA Dhoho yang melintas hingga kendaraan terseret 100 meter. Nahas, dari 8 korban 6 di antaranya meninggal dunia dan 2 orang mengalami luka-luka.
- Di Sumatera Utara, Selasa (18/7/2023). Sebuah mobil Avanza tertabrak KA Sri Bilah hingga terpental 15 meter. Mobil yang dikendarai ringsek hingga mempersulit proses evakuasi.
Sayangnya 1 dari 2 penumpang di mobil tersebut meninggal dunia, usai kerasnya hantaman dari KA yang melintas. Serta badan korban yang terhimpit body mobil.
Dari ketiga laka ini menjadi pengingat bagi pengendara dalam pentingnya mengawasi keberadaan KA, sebelum menyeberang perlintasan. Jika tidak berhati-hati nyawa jadi taruhannya.(mg4)