Blok-a.com – Idul Adha merupakan puncaknya ibadah Haji yang dilakukan setiap tahunnya dengan menyembelih hewan kurban. Umat Muslim yang mampu dianjurkan untuk melakukan kurban.
Selain untuk mensejahterakan fakir miskin, kurban juga mendapatkan keutamaan dari Sang Pencipta. Hewan yang dikurbankan bisa berupa kambing, sapi, atau unta.
Beberapa saat sebelum proses penyembelihan hewan kurban, Anda mungkin pernah melihat sapi maupun hewan lainnya yang akan dikurbankan mengeluarkan air mata.
Banyak masyarakat yang menganggap, bahwa keluarnya air mata sapi merupakan tanda bahwa hewan tersebut tengah bersedih lantaran akan disembelih atau terharu karena akan dikorbankan untuk Allah SWT.
Akan tetapi, banyak ilmuwan yang sepakat jika manusia adalah satu-satunya makhluk hidup yang memproduksi air mata karena alasan emosional.
Artinya, tidak benar jika sapi kurban menangis karena takut disembelih atau bahkan terharu karena akan dikorbankan. Sebab, hal ini tidak terjadi pada seluruh hewan kurban.
Lantas, apa penyebab sapi terlihat menangis dan mengeluarkan air mata saat akan disembelih?
Dilansir dari berbagai sumber, sapi dan hewan mamalia lain berkaki empat memang memiliki kelenjar air mata sama seperti manusia. Namun, air mata yang dikeluarkan sapi tidak dipengaruhi oleh kondisi emosional.
Secara umum, keluarnya air mata pada sapi menandakan terjadinya iritasi, inflamasi, atau infeksi pada mata. Namun, ada juga beberapa faktor yang membuat air mata sapi keluar, seperti bersentuhan dengan tanah, kotoran, debu, dan lainnya.
Hal itu pun tentu berkaitan dengan proses penyembelihan hewan kurban. Pasalnya, sapi seringkali diangkut dari tempat yang jauh pada suatu lapangan terbuka dan dialihkan ke suatu tempat terbuka pula.
Di tempat terbuka itu lah, sapi lebih rentan terpapar debu. Sehingga di tempat penyembelihan dan pada saat akan dipotong, otomatis kelenjar air mata sapi akan bekerja dan mengeluarkan air mata seperti sapi yang sedang menangis.
Dengan demikian, air mata hewan kurban tidak berhubungan dengan emosi si hewan. Itu merupakan proses alamiah untuk membersihkan mata dari kotoran. Apabila merasa terancam secara psikologis, hewan ini bukan menangis, tetapi justru menjadi beringas.
Menangis pada hewan yang menggambarkan ekspresi dari kondisi psikologisnya hanya dapat ditemui pada primata, seperti kera, monyet, atau orangutan.
(hen)