BLOK-A – Pertarungan puncak klasemen Liga Primer Inggris terbilang sengit. Baru-baru ini, Manchester City berhasil mengambil alih setelah Manchester United kalah atas Sheffield United.
Pertandingan tersebut dilaksanakan di Old Trafford, kandang Setan Merah, dini hari WIB tadi (28/1).
Sheffield United merupakan tim juru kunci. Itu artinya, laga ini mempertemukan tim paling atas dengan yang paling bawah. Namun, bola itu bulat. United harus rela kalah 2-1 di kandang sendiri oleh klub paling menyedihkan di liga.
Kean Bryan membuka keunggulan Sheffield pada menit ke-23. United lalu menyamakan skor lewat aksi Harry Maguire babak kedua, tepatnya pada menit ke-64.
Akan tetapi, koordinasi buruk para pemain bertahan United menjadi petaka. Sepakan Oliver Burke yang lemah mengenai badan Alex Tuanzebe. Bola kemudian mengecoh David De Gea sehingga ia harus rela gawangnya kebobolan pada menit ke-74. Akan tetapi, United tak mampu membuat satu pun gol setelahnya.
Hasil ini sangat disayangkan. United sudah menguasai jalannya laga.
Statistik menyebutkan bahwa anak asuh Ole Gunnar Solskjaer lebih unggul di semua catatan. Sekitar 74 persen penguasaan bola dikuasai. Maguire dkk melakukan 789 kali umpan dengan tingkat ketepatan mencapai 88 persen. Kubu tuan rumah juga lebih unggul dalam membuat tembakan sudut, tujuh banding dua.
Pola permainan baik itu nyatanya tidak didukung dengan kekompakan tim. Itulah yang jadi penyebab terjadinya gol penentu kemenangan Sheffield. Para pemain bertahan justru lebih berani memainkan bola di area berbahaya terlalu lama.
Dengan hasil ini, Setan Merah harus puas turun ke peringkat dua. Sementara Sheffield United tetap berada di posisi juru kunci meski meraih tiga poin. Ini adalah kemenangan kedua mereka sepanjang musim dari total 20 laga yang dijalani.