Sosok Berdirinya Banyak Media di Jatim itu Buah Tangan si Pengrajin Media, Prayogi Pangestu

Sosok Berdirinya Banyak Media di Jatim itu Buah Tangan Si Pengrajin Media, Prayogi Pangestu
Sosok Berdirinya Banyak Media di Jatim itu Buah Tangan Si Pengrajin Media, Prayogi Pangestu
blok-A.com - Keberhasilan sebuah lembaga ataupun organisasi tidak lepas dari pemimpinnya. Demikian pula dengan Memo X Grup yang terus berkembang positif sampai pada usia ke 7 tahun. 

	Membahas Memo X Grup sebagai perusahaan yang bergerak pada bidang media pemberitaan dan publikasi tidak lepas dari Prayogi Pangestu. Seorang direktur atau pemimpin yang telah melahirkan media cetak Harian Pagi s Memo X, serta media online Memontum.com dan Seru.co.id. 

	Setahun terakhir dia  juga berkontribusi penting dalam pendirian media online baru yang diberi nama blok-A.com. Jadi, tidak berlebihan ketika Proyogi Pangestu yang akrab disapa Yogi ini mendapat sebutan pengrajin media. Tidak sampai disitu, awal tahun 2023 nanti bakal meluncurkan sebuah media online yang baru. 

	"Insha Allah awal tahun depan akan ada media baru yang akan kami luncurkan. Yang jelas, media itu akan menjadi trend dan lebih kekinian," tandas dia dengan penuh semangat. 

	Menurut Yogi, media yang dibikin itu bukan karena ingin mendapat pujian ataupun sekadar gaya. Dan, dia juga tidak memungkiri itu sebuah sebagai sawah ladangnya. Tetapi ada banyak alasan yang cukup kuat terus membuat media baru.

	Di antaranya panggilan jiwa ingin memberikan informasi yang akurat dan terbuka kepada publik. Juga ingin membuka lapangan kerja di tengah persaingan bisnis yang semakin ketat seperti saat ini. 

	"Intinya alasan kemanusiaan yang menjadi latar belakang semua ini. Karena hidup itu akan lebih bermanfaat saat bisa membantu sesama," tutur Yogi yang mempunyai banyak pengalaman kerja sebelum masuk dalam bisnis media. 

	Ditanya tentang sebutan pengrajin media, ia tidak keberatan. Sebutan itu, kata Yogi, tidak masalah. 

"Orang lain memang berhak menyebut apa saja. Tetapi yang saya perbuat ini bukan sesuatu yang merugikan orang lain," sebut pria yang berdarah Madura ini. 

	Ia mengakui, tidak mempunyai pendidikan khusus yang berhubungan dengan media. Meski demikian tidak menjadi halangan. 

	Setiap orang bisa menjadi apa saja sepanjang mau belajar, bekerja cerdas dan cepat beradaptasi dengan lingkungan sekitar. "Iya saya melakukan itu semua," terang pria kelahiran  54 tahun lalu di Jember ini. 

	Sekadar diketahui, dalam menjalankan media, seorang Yogi banyak melibatkan tenaga-tenaga muda atau fresh graduate. Hal itu dilakukan bukan sekadar buka lapangan kerja. Tetapi melatih mental para pendatang baru di dunia nyata. 

	"Anak muda itu secara skil keilmuan atau teknis memang ahlinya. Tetapi masuk di dunia nyata pekerjaan kan bukan hanya itu," terang Yogi. 

	Ia lanjutkan, setelah anak-anak muda itu siap mental dan lainnya, mereka dibebaskan memilih. Paling tidak bebas memilih bekerja di tempat lain yang lebih baik. 

	"Harapan saya, apa yang sudah saya perbuat ini menjadi amal. Juga bisa menginspirasi siapa saja," pungkas Yogi ketika ditemui di kantornya.
Kirim pesan
Butuh bantuan?
Hai, apa kabar?
Apa yang bisa kami bantu?