Selain Kuliah, Mahasiswa di Kota Malang Ambil Kerja Paruh Waktu

Kisah Noer Mahasiswa Perantauan di Kota Malang, Kuliah Sambil Kerja
Noer sedang membikin kopi di warung kopi ia bekerja paruh waktu (dok. Mahasiswa Magang Unitri)

Kota Malang, blok-a.com – Mahasiswa di Kota Malang kini tidak hanya belajar. Mereka juga mulai bekerja. Banyak mahasiswa terutama perantauan yang memilih untuk bekerja sambil kuliah.

Salah satunya ialah Noer Laily Mahasiswa Semester 7 Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Tribhuwana Tunggadewi (Unitri).

Pria asal Madura ini bekerja sambil kuliah karena untuk membantu perekonomiannya selama berkuliah di Kota Malang dan juga mencari pengalaman.

Noer bekerja paruh waktu sebagai barista di Warung Kopi (Warkop) Kastakopi. Dia bekerja dari tahun 2024 di Warkop itu. Dia tahu ada lowongan pekerjaan di Warkop itu melalui sosial media.

“Saya tertarik bekerja paruh waktu karena kebutuhan ekonomi, mengisi waktu luang, dan keinginan untuk hidup mandiri. Selain itu, saya juga ingin mencari pengalaman untuk mengasah kemampuan, menabung, serta membantu meringankan beban orang tua,” ujar Noer Laily.

Dia bekerja 8 jam dalam sehari. Dia tinggal memilih mau shift pagi atau shift siang.

Kisah Noer Mahasiswa Perantauan di Kota Malang, Kuliah Sambil Kerja
Tempat kerja paruh waktu Noer di warung kopi di Kota Malang (dok. Mahasiswa Magang Unitri)

Jam kerjanya itu dia sesuaikan dengan waktu kuliahnya. Jadi saat kuliahnya ada yang di pagi hari, dia bakal masuk shift siang. Sementra jika ada kuliah siang atau sore, dia bakal shift pagi.

Untuk mengerjakan tugas, dia juga harus pintar mengambil waktu. Dia selalu mencuri waktu di kala Warkopnya sepi untuk mengerjakan tugas kuliah.

“Meskipun dalam menjalankannya kurang mampu tetapi tetap berusaha untuk selalu membagi waktu, memanfaatkan waktu luang dengan baik, seperti mengerjakan tugas di sela-sela jam kerja atau mengambil jam kerja shift pagi kalau malam ada tugas,” jelasnya.

Lelah memang menimpa tubuh dan pikirannya. Karena mahasiswa waktunya tersita untuk belajar dan mengerjakan tugas, malah ditambah dengan bekerja.

Namun, lelah itu terbayarkan ketika awal atau akhir bulan. Gajinya dibayar selama menjaga Warkop.

Gaji ini dipergunakannya untuk jajan sehari-hari dan tabungannya.

“Hasil kerja paruh waktu saya digunakan untuk kebutuhan sehari-hari seperti jajan dan membayar biaya kos,” ungkap Noer Laily.

Tak hanya itu, Noer juga senang karena sudah mempunyai pengalaman kerja. Bagaimana lelahnya mencari nafkah sudah ia rasakan setidaknya sebelum nantinya terjun langsung ke dunia kerja.

“Pilihan kuliah sambil bekerja paruh waktu sebagai barista tujuannya agar bisa menambah pemasukan untuk kebutuhan sehari-hari mulai dari bayar kontrakan buat nambah uang jajan dan sebagai pengalaman selagi ada waktu dan kesempatan,” tutupnya. (mg1/bob)

Kirim pesan
Butuh bantuan?
Hai, apa kabar?
Apa yang bisa kami bantu?