Berkat Program Diskopindag Pemkot Malang, IRT ini Jadi Punggung Keluarga, Omset Jutaan Rupiah per Minggu

Putu Ayu Pratama S Dapur Tio Roro UMKM Kota Malang Diskopindag
Owner Dapur Tio, Roro saat diwawancara blok-A (blok-A/Putu Ayu Prrtama S)

Berawal dari ‘Kepepet’, Dapur Tio Laku Keras di Pasar Modern Hingga Ekspor Luar Jawa

Kota Malang, blok-A.com – Rorohening, sang pelopor Dapur Tio kian sukses di pasar modern, namun dibalik kerja kerasnya ada satu tekat yang ia pegang. Menurut Roro, kegemarannya kulineran menjadi tekatnya berbisnis sambal hingga terciptalah Dapur Tio.

Owner yang juga sebagai pekerja swasta ini mengaku mengawali bisnis karena ‘Kepepet’ (terhimpit), suami yang kala itu ter-PHK dari tempat kerjanya karena terdampak pandemi Covid-19 membuat Roro harus berdiri tegap diatas kakinya untuk menghidupi keluarga kecilnya.

Roro mulai mengawali bisnis sambalnya di tahun 2019, namun jauh sebelum itu Dapur Tio sudah eksis di dunia catering. Usaha yang mulai dikenal banyak orang harus berhenti sementara karena kurangnya waktu menurutnya.

Sebagai ibu anak satu dan pegawai swasta ia merasa kualahan jika ada pesanan catering dalam jumlah banyak, kalau pun harus mengambil pagawai pun ia merasa tidak cukup untuk menutup biayanya produksi ya. Dari situlah ia berinisiatif menciptakan produk olahan sambal, diluar ekspetasinya ternyata olahan sambalnya semakin laris di pasaran hingga luar jawa.

Sejauh ini, olahan sambel Dapur Tio memiliki berbagai varian rasa. Mulai dari sambal bawang original, sambal babat, sambal paruh, sambal cumi, sambal ebi, sambal klotok, sambak teri, sambal ayam suwir.

Sedangkan, rumah produksi sambal Dapur Tio ini berlokasi di Perum Pondok Cempaka, No E4, Mulyorejo, Kecamatan Sukun Kota Malang Jawa Timur.

Di awal tahun 2019, ia hanya memasarkan olahannya di sosial media miliknya. Namun seiring berjalannya waktu, ia memilih untuk mengikuti pelatihan dari Pemerintah kota Malang melalui Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan (Diskopindag) kota Malang.

Dari pelatihan tersebut Roro mengantongi ilmu yang akhirnya ia terapkan untuk produk sambalnya, tidak hanya itu Roro pun mengaku mendapatkan berbagai fasilitas dari pelatihan tersebut salah satunya sertifikasi sebagai legalitas menurutnya.

“Tidak hanya pelatihan, kami pelaku UMKM juga di fasilitasi Diskopindag mulai pengurusan sertifikasi macem macem saya dapatkan secara gratis, mulai dari hak paten merek, sertifikasi halal, serifikasi pirt, hingga uji nutrifact,” tutur Roro saat ditemui blok-A.com di tempat produksi Dapur Tio.

Berbagai ilmu ia terapkan untuk pengembangan usahanya, kini ia bisa melakukan pemasaran hingga bermitra dengan pasar modern serta salah satu hotel ternama di kota Malang.

Melalui Diskopindag, Roro merasa sangat terbantu dalam peningkatan usahanya. Peran serta pemerintah sangat ia rasakan ketika produknya sudah mulai dikenal masyarakat luas.

Melalui ilmu yang ia kantongi, Dapur Tio mulai melakukan pemasaran produk sambalnya melalui E-Commerce, mulai dari Shopee, Shopee food, Grab food, Gofood, Tiktok shop. Ia juga melayani secara offline yang tersedia di rumah produksi dan beberapa pasar modern kota Malang dan pusat oleh oleh kota Malang.

“Alhamdulillah berkat adanya legalitas yang saya miliki, produk sambal Dapur Tio sudah bisa masuk ke beberapa toko besar di kota Malang, produk saya sudah tersedia di Rubelan Group, Pia Mangkok Galunggung dan Tidar, ada juga di Istina Buah Kawi, Candra Bakery ada juga di Dewa Dewi,” papar Roro.

Bahkan kini produknya sudah mulai merambah ke luar pulau jawa, tak hanya itu Roro pun mengaku sudah mempunyai beberapa reseller yang tersebar di berbagai kota.

“Sekarang Dapur Tio sudah memiliki reseller mbak, ada dari Bali, Kalimantan, Pare Pare Makassar, Jakarta ada 2 area Tangerang dan Priok,” imbuhnya.

Omsetnya pun kian meroket, kini Roro bisa mengantongi omset bersih Rp 1 Juta hingga Rp 2 Juta dalam satu minggunya. Kini ia pun bisa memperkerjakan karyawan untuk membantu produksinya.

Harapan dari Owner sambel Dapur Tio, usahanya bisa semakin eksis di pasar modern bahkan nasional. Ia berharap agar Pemkot Malang dapat terus menjadi pembimbing bagi pelaku UMKM sepertinya. Ia juga berharap agar Pemkot semakin giat menggandeng mitra mitra besar yang ada di kota Malang untuk pelaku UMKM sepertinya.

“Kita itu inginnya membuat suatu wadah untuk mensuplai produk produk kita dari pelaku UMKM, seperti di kota Malang kan ada Juragan 99. Nah harapan kita Melalui Pemkot kita di bantu untuk di jembatani kami pelaku UMKM dengan Juragan 99, yang nantinya seperti produk produk lain gitu mbak kan ada kayak indofood gitu satu brand tapi produknya banyak. Harapan kami seperti itu,” pungkas Roro.

(mg2/ptu)

Kirim pesan
Butuh bantuan?
Hai, apa kabar?
Apa yang bisa kami bantu?