BLOK-A – Dibentuk sejak 1993, Daft Punk memutuskan untuk bubar. Hal ini disampaikan melalui video epilogue berdurasi 8 menit yang diunggah di Youtube, Selasa (23/2) dini hari.
Dalam video tersebut, terlihat kedua anggota Daft Punk, Thomas Bangalter dan Guy-Manuel de Homem-Christo mengenakan helm dan jaket ciri khas mereka. Mereka berjalan pelan di tengah padang pasir. Sempat berjalan berbarengan tetapi Bangalter tertinggal jauh di belakang.
Akhirnya Guy-Manuel de Homem-Christo berjalan kembali ke arah rekannya itu untuk membantunya melepaskan jaket dan meledakkan. Saat Bangalter meledak hingga matahari terbenam diiringi lagu terakhir Daft Punk, yaitu Touch.
Seperti diketahui, Bangalter menghidap penyakit tinnitus sejak tahun 2002. Keterbatasan itu membuat dirinya tidak bisa bermain DJ club. Meledakkan diri Bangalter ini menjelaskan bahwa ia sudah tidak bisa melanjutkan perjalanannya lagi di Daft Punk karena penyakitnya itu.
Daft Punk merupakan grup duo DJ atau produser yang cukup berpengaruh asal Prancis. Daft Punk terdiri dari duo musisi Prancis, yaitu Guy-Manuel de Homem-Christo dan Thomas Bangalter. Musik dari Daft Punk lebih cenderung ke arah genre musik elektronik dan musik house. Mereka menjadi salah satu musisi elektronik house yang memiliki pengaruh besar terhadap lagu-lagu disco dan EDM yang hits dan populer di dunia.
Pada tahun 2014, Daft Punk pernah memenangi 4 piala sekaligus di ajang grammy ke-56, mengungguli beberapa musisi ternama saat itu. Ajang Grammy sendiri menjadi ajang bergengsi untuk musisi dunia.
Para fans sudah menduga Daft Punk akan bubar, tetapi tidak akan ada yang mengira pada awal tahun 2021 ini. Daft Punk berkolabrasi terakhir bersama The Weekend yang merilis lagu Starboy (2016).